Uji Coba Mengalirkan Gas Krikilan Di Tanggal Cantik, Begini Hasilnya

Sumber – Meski hasil uji coba pengaliran gas dari sumur gas Desa Krikilan menuju kilang Dusun Padas Desa Jatihadi Kecamatan Sumber berjalan lancar, hari Kamis (20/02), namun pihak investor PT Super Energy bersama BUMD Migas PT. Rembang Migas Energi belum bisa langsung memproduksi gas. Direktur PT. Rembang Migas Energi, Zaenul Arifin mengatakan uji coba diadakan pada hari bagus, tanggal 20 bulan 2 tahun 2020, hasilnya cukup melegakan. Dari awal sampai akhir uji coba yang dilakukan oleh SKK Migas, tidak ada kendala berarti. Ia berharap bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menunjukkan kepada masyarakat, bahwa Kabupaten Rembang sebagai daerah penghasil Migas dan lumbung energi. Branding tersebut diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi. “Banyak yang dites kemarin. Mulai tes pipa, aliran, tekanan, kompresornya bagaimana. Alhamdulilah berjalan lancar. Semoga ini awal yang baik, “ ungkapnya. Zaenul menambahkan untuk produksi, pihaknya dan mitra investor masih harus menunggu perintah dari SKK Migas, karena mereka lah yang berwenang menentukan. “Kita tunggu release dari SKK Migas. Prinsipnya makin cepat, ya makin baik bagi kami. Kan artinya kita sudah diizinkan jualan gas untuk sektor industri, “ imbuh Zaenul. Disinggung sikap warga Desa Krikilan yang dulu ngotot meminta kilang gas harus di desa mereka, menurutnya sudah tidak ada masalah. Berkat pendekatan dari semua pihak, warga yang semula menolak, sekarang mau menerima kilang gas berada di luar Desa Krikilan, karena pertimbangan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas. “Nanti kalau sudah produksi, masyarakat akan tahu dan memahami ternyata truk-truk besar hilir mudik seperti itu. Jumlahnya banyak dan frekuensinya sering. Kenapa kita taruh di situ, ya pertimbangannya safety dan kelancaran lalu lintas, “ pungkasnya. Kandungan gas di sumur Krikilan Kecamatan Sumber mencapai 3 juta kaki kubik per hari. Menurut perhitungan, masa produksinya selama 6 tahun. Begitu memasuki tahun ke 7, kandungan gas sudah mulai menurun. (Musyafa Musa).

Sidang UKL-UPL Rencana Pemasangan Pipa Gas Bumi dan Pembangunan CNG Plant

Agenda (05/12/2019) : Sidang UKL-UPL Rencana Pemasangan Pipa Gas Bumi dan Pembangunan CNG Plant  yang diikuti Oleh : Dinas Ling. Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas PU & Taru, Dinas PMPTSP,, Dintanpan Kab. Rembang, Muspika Sumber, Perwakilan Desa Krikilan dan LSM. Penyusunan UKL-UPL Merupakan Tahapan yang harus dilakukan Dalam Rangkaian Proses Perijinan Suatu Usaha.

Sumber Gas di Krikilan Dapat Sumbang PAD Miliaran Rupiah

REMBANG,mediatajam.com – Akan diproduksinya gas di sumur Migas Desa Krikilan Kecamatan Sumber oleh Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) pada bulan Oktober 2019 mendatang tentunya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) miliaran rupiah Hal itu diungkapkan oleh Bupati Rembang H Abdul Hafidz saat menghadiri “Festival Kemerdekaan” di alun-alun Rembang, Sabtu (24/8) pagi. “Tentu kalau sumur gas itu sudah diproduksi bisa menambah kontribusi bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kemarin, kalau tak salah, itu bisa mendapatkan Rp. 3 sampai dengan Rp. 4 miliaran di tahun pertama. Namun setelah itu, di tahun kedua sekitaran Rp. 5 sampai dengan Rp. 7 miliaran,”kata Hafidz saat diwawancarai media. Pihaknya mengutarakan hal itu lantaran sudah mengetahui surat edaran dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Republik Indonesia yang berkaitan dengan kandungan gas yang ada di Randugunting, Krikilan Kecamatan Sumber Rembang. “Setelah terbitnya surat dari Mentri (ESDM) tentang kandungan gas Randugunting. Di situ ada kandungan gas tercantum sekitar ada 3 mmbtu,”ungkapnya. Setelah terbitnya surat dari Kementrian ESDM, saat itu menurut bupati sudah ada pihak yang bekerpentingan untuk mengelola sumber gas tersebut. Hanya saja, perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) itu telah diseleksi oleh pihak Pertamina dan lainnya untuk bisa mengelola gas saat diproduksi. “Saat seleksi ada sekitaran 5 PT (perusahaan). Itupun harus melewati seleksi yang dilakukan oleh PHE (Pertamina Hulu Energi), Pertamina dan Pemkab sendiri,”bebernya. Bupati menyebut, di antara kelima perusahaan yang mengajukan untuk pengelolaan gas itu, hasil seleksi menunjukkan bahwa PT. Super Energy (SE) yang diberikan kewenangan untuk menangani produktivitas gas di Krikilan Kecamatan Sumber. “Akhirnya tim seleksi menemukan kepastian. Yakni PT. Super Energy (SE) yang mengelolanya dan itu akan kerjasama dengan pemkab,”ujarnya. Menurut Hafidz, PT. SE juga perusahaan yang mengelola gas di wilayah Tuban – Jawa Timur. Kemudian saat disinggung kapan waktu yang bakal digunakan untuk mengawali produktivitas itu, ia tak mengatakan secara pasti. Hanya saja, pihaknya mengatakan produksi bakal dilakukan tahun 2019 ini. “Kalau jadwalnya, tahun ini sudah mulai diproduksi. Tahun ini sudah dimulai,”paparnya. Selain itu, ia juga menyadari jika Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Rembang belum mempunyai modal untuk mengelola gas. Namun, pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan lainnya yang memang mempunyai kapasitas yang mumpuni. “Kita sadar BUMD kita memang tidak punya modal. Dan kita harus kerjasama dengan yang lainnya,”ucapnya. Untuk jangka waktu saat produktivitas, bupati mengutarakan jika nantinya akan ditentukan selama 8 tahun terlebih dahulu. (Sumber : http://mediatajam.com/sumber-gas-di-krikilan-dapat-sumbang-pad-miliaran-rupiah)  

Rembang Akan Miliki Cold Storage Super Besar dan Canggih Pertama Di Indonesia

Pemkab Rembang dan PT Rembang Migas Energi meneken MoU atau kerjasama dengan perusahaan PT. Mega Media Akses Indonesia yang dilakukan di aula Lantai 4 Kantor Bupati Rembang. Dalam acara tersebut dihadiri Bupati Rembang H.Abdul Hafidz , Wakil Bupati Bayu Andriyanto, Sekda Subakti, Dirut PT Mega Media Akses Indonesia Santoso Halim, Direktur PT Rembang Migas Energi dan pengusaha tambang, PLN, Perwakilan nelayan , OPD terkait dan sejumlah perusahaan lain.

Bupati usai kegiatan mengungkapkan rencananya perusahaan tersebut bersama PT. Rembang Migas Energi (RME) akan membangun kilang gas terapung atau Floating Storage Regasification Unit, pembangkit listrik lepas pantai atau Floating Storage Power Plant dan Cold Storage terpadu atau tempat penyimpanan produk ikan tangkapan nelayan dan produk pertanian.

Terkait lokasi mereka akan melakukan survei dimana lokasi yang paling strategis dari sisi tempat dan harga. Pihaknya terus mendorong progres investasi ini, karena bisa mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekenomian warga dan daerah.

“Cold Storage yang akan dibangun itu berkapasitas besar, rencananya akan membutuhkan 200 lebih karyawan. “

Bupati juga mengungkapkan kondisi geografis dan potensi Rembang menjadi magnet dimana perusahaan besar tersebut berminat berinvestasi di Rembang. Ia yakin dengan jumlah kapal di Rembang 7ribu lebih dan nelayan 25 ribu lebih mampu mensuplai kebutuhan PT.  Mega Media Akses Indonesia.

Dirut PT Rembang Migas Energi Zaenul Arifin menambahkan mengapa konsentrasi di gas karena pemerintah saat ini tengah menggalakkan energi gas sebagai energi alternatif disamping minyak bumi dan batubara. Dimana gas lebih ramah lingkungan, lebih murah dan efisien.

Direktur PT Mega Media Akses Indonesia Santoso Halim menuturkan tahap awal pihaknya akan membuat mini cold storage berkapasitas 30 ton. Baru dalam perkembangannya ke depan cold storage dikembangkan  menjadi berkapasitas sangat besar menyesuaikan jumlah hasil tangkapan ikan nelayan, saat ini per hari Rembang memproduksi 700 ton ikan.

“Kapasitas Cold Storage yang ada saat ini tidak mampu menampung produksi ikan yang ada, sehingga banyak ikan terjual tidak maksimal , harganya murah. Kesejahteraan nelayan ini yang mau kita angkat, tentunya dengan menjaga kualitas ikan, “ ujarnya.

Tak hanya berkutat dipenyimpanan produk saja, mereka membangun suatu standart makanan yang bisa masuk dan di terima di dunia Internasional. Selain itu mereka juga memiliki jaringan untuk pemasaran yang luas di dunia internasional.

Bersamaan dengan membangun insfrastruktur yang dibutuhkan PT. Mega Media Akses Indonesia akan melakukan sosialisasi dan mengedukasi para nelayan khususnya bagaimana cara menjaga kualitas hasil tangkapan sejak berada di kapal, tidak menutup kemungkinan juga akan ada bantuan peralatan yang canggih.

Nantinya operasional Cold Storage akan ditopang dengan pembangkit listrik tenaga gas lepas pantai yang akan dibangun bersamaan dengan pembangunan mini cold Storage. Teknologi ini baru pertama akan diterapkan di Indonesia yaitu kota Rembang, dan saat ini sudah diaplikasikan di negara lain, yaitu Thailand.

“di Rembang ada Natural Gas , tapi yang kita butuhkan LNG , Liquid Natural Gas yang memiliki suhu minus 162 derajat sehingga sewaktu kita gunakan LNG, sebenarnya kita bisa mendapatkan yang namanya pendinginan gratis , sehingga biaya pendinginan cold storage yang saat ini cukup mahal, tapi dengan teknologi LNG kita dapat menghemat 80 persen, jika biaya rendah , kualitas tinggi, nilai jual tinggi maka berapa banyak manfaat yang didapat nelayan dan petani, “ ungkapnya.

Ia yakin Rembang sebagai tempat percontohan teknologi ini dapat juga ke depannya dapat diterapkan diseluruh Indonesia . Harapannya dengan potensi ikan yang lebih besar dibanding negara lain, teknologi yang baik bisa memproduksi produk makanan dengan standart yang baik, Indonesia tak lagi susah menjual produk ikannya ke pasar Internasional.

Selain dengan PT Mega Media Akses Indonesia, Pemkab Rembang melalui PT. RME juga menjalin kerjasama dengan Pusat Studi Pengembangan Migas dan Panas Bumi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta.