Selamat Mengemban Tugas Kepada H. Abdul Hafidz (Bupati) dan H.M Hanies Cholil Barro’ (Wakil Bupati) Rembang Periode 2021-2026

PGN Grup Tandatangani LoA Gas Kedua

Jakarta, Petrominer – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani Letter of Agreement (LoA) tahap kedua yang diselenggarakan oleh SKK Migas secara virtual, Rabu, (3/6). Tidak hanya itu, PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga yang merupakan afiliasi sub holding gas (PGN Grup) juga menandangani LoA serupa sebagai pembeli. Ini merupakan wujud implementasi atas Kepmen ESDM 89K/2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi di Bidang Industri dan Kepmen ESDM 91K/2020 tentang Harga Gas Bumi di Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate). Ada lima kontrak yang ditandatangani bersama produsen gas, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Grup, dan PT Pertamina EP. Penandatanganan kontrak tersebut disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, perwakilan KKKS, dan perwakilan Pembeli. Berikut kontrak dengan PHE Grup: Pertama, LoA dari Wilayah Kerja Komering, dengan volume sesuai Kepmen 89K/2020 sebesar 1,43 – 1,44 MMSCFD untuk industri di Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Harga penyesuaian menjadi US$ 4,62 per MMBTU dari harga sebelumnya sebesar US$ 8,27 per MMBTU. Kedua, LoA dari Wilayah Jambi Merang, dengan volume sesuai Kepmen ESDM 91K/2020 sebesar 35 BBTUD untuk sektor kelistrikan Batam. Harga gas penyesuaian menjadi US$ 4,00 – 4,06 per MMBTU. Ketiga, LoA dari Wilayah Kerja North Sumatra Offshore untuk industri dan kelistrikan di Aceh dan Sumatra. Volume yang disalurkan sesuai Kepmen ESDM 89K/2020 sebesar 8,5 BBTUD. Harganya penyesuaian menjadi US$ 4 – 4,5 per MMBTU dari harga awal US$ 6,25 per MMBTU. Keempat, LoA dari Wilayah Kerja West Madura Offshore, dengan volume sesuai Kepmen 89K/20 sebesar 19 BBTUD untuk sektor industri di Jawa Timur. Pada jangka waktu sampai Desember 2021, harga gas penyesuaian sebesar US$ 5,33 per MMBTU. Selanjutnya sampai 31 Desember 2022, harga gas penyesuaian sebesar US$ 4,5 per MMBTU. Selain dengan PHE, PGN Grup melalui Pertagas juga melaksanakan penandatanganan LOA dengan PT Pertamina EP dari lapangan Pondok Tengah, Tambun dan Pondok Makmur dengan volume sebesar 0,9 BBTUD dengan harga gas hulu sebesar US$ 4,5 per MMBTU dari semula sebesar US$ 7,17 per MMBTU. Harga gas bumi tersebut, berlaku sampai dengan berakhirnya waktu penyesuaian harga Gas Bumi dalam Kepmen ESDM 89K/ 2020. Jangka waktu penyesuaian harga gas bumi dapat diperpanjang, apabila terdapat keputusan lebih lanjut dari Menteri ESDM. (Sumber : https://petrominer.com/pgn-grup-tandatangani-loa-gas-kedua/)

Kilang Gas di Jatihadi Beroperasi, Ini Target Bupati di Tahun 2020

KBRN, Rembang : Bupati Rembang H. Abdul Hafidz meninjau kilang gas berskala kecil atau CNG Plant di desa Jatihadi Kecamatan Sumber, Selasa (12/5/2020). Didampingi Direktur PT.Rembang Migas Energi, Zaenul Arifin Bupati berkeliling di lokasi sembari mendengarkan penjelasan pihak pengelola di sana. Di sela- sela kunjungannya Bupati menuturkan target Pendapatan Daerah dari sektor minyak dan gas tahun 2020 maksimal Rp 2 milyar. “Ini baru mulai. Jadi, kami hitung masih di bawah Rp. 2 milyar lah. Tahun ini Rp. 2 milyar. Insya Allah tahun yang akan datang kalau full 1 tahun, bisa Rp. 4 milyar ke pendapatan daerah. Kalau ini, belum ada kepastian ya kami targetkan kurang lebih 1 sampai 1,5 milyar. Maksimal Rp. 2 milyar. Itupun, kalaupun di pertengahan tahun ini, sudah masuk semua,” imbuhnya. Bupati menambahkan dengan adanya pandemi Covid-19 menjadi kendala dalam pemasaran. Karena besaran gas yang dimanfaatkan baru 1 MMSCFD atau 1/3 dari kapasitas yang dikeluarkan. Ia meminta kepada masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan kilang gas tersebut. Pasalnya gas merupakan industri strategis yang dibutuhkan oleh semua pihak dan menjadi kebutuhan nasional. Kepala Stasiun Pengisian CNG, Wahid Abdul Hakim menuturkan permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu adanya pandemi Covid-19, para customer mengurangi pemakaian. Padahal sebelumnya sempat mencapai 3 MMSCFD. “Kemarin kita pernah trial 3MMSCFD pak, saat ini pemakaian kita di 1,5 MMSCFD. Nah dengan adanya pandemi covid-19 ini dan juga momen menjelang hari raya otomatis customer kami banyak yang mengurangi pemakaian, karena banyak yang diliburkan atau mesin- mesin mereka banyak yang shut down, jadi pemakaian kita saat ini di 1 MMSCFD atau 1/3 dari kapasitas 100 persen disini, ” terangnya. Hakim menambahkan distribusi gas hingga saat ini banyak ke kostumer dari luar Rembang. Seperti pabrik kacang di Pati dan yang terjauh perusahaan teh di Batang. (Re-Post rri.co.id) (Mifta)

Mulai Beroperasi, PT.RME Bagikan Ratusan Paket Sembako

KBRN, Rembang : Ratusan warga tidak mampu mendapatkan bantuan sembako dari BUMD PT. Rembang Migas Energi di pendapa Kecamatan Sumber, Selasa (12/5/2020). Bantuan secara simbolis diserahkan ke perwakilan warga dari tiga Desa, yakni Desa Jatihadi, Krikilan dan Kedungtulup oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz dan Direktur PT.RME Zaenul Arifin. Zaenul Arifin mengatakan bantuan sosial sebanyak 120 paket ini sebagai rasa syukur atas beroperasinya kilang gas skala kecil atau CNG Plant di Desa Jatihadi. Meskipun pendapatan dari kegiatan produksi dan penjualan gas masih terbilang kecil, namun pihaknya mengalokasikan sebagian keuntungan untuk membantu masyarakat. “Dengan mulai beroperasinya CNG Plant, tentu ada pemasukan dari bagi hasil. Kami ingin berbagi dari hasil yang baru mulai ini, meskipun nilainya kecil, ” ujarnya. Ia berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu didukung semua lapisan masyarakat. Sehingga manfaat dari aktivitas kilang minyak tersebut semakin besar dirasakan oleh masyarakat dan bangsa. Sementara itu Bupati berterimakasih atas kontribusi BUMD yang terhitung baru itu bagi masyarakat. Pembentukan PT.RME untuk mengelola sumber daya alam salah satunya gas di Kota Garam ini dimaksudkan agar masyarakat juga merasakan manfaat adanya kekayaan alam di Rembang tidak hanya dirasakan pusat. “Ini sudah jalan meskipun belum maksimal, keuntungannya untuk membangun Rembang. Jadi hasil dari BUMD dikumpulkan untuk menata Rembang termasuk sumber, untuk jalan, desa, apa saja yang jadi kebutuhan masyarakat umum itu nanti difasilitasi sebagian oleh Pemkab yang salah satu sumber pendapatannya dari BUMD, ” terangnya. Bupati juga mencontohkan peningkatan jalan dari Krikilan – Sumber menelan dana Rp 7 Milyar, kemudian ruas jalan Dresi Kulon sampai Wiroto menyedot anggaran sekira Rp 11 Milyar. “Seperti itu juga uang dari macam- macam, termasuk pembayaran pajak masyarakat, bayangkan jika tidak ada seperti itu, uang dari mana. Makanya jangan sampai ada pemahaman, ada BUMD Migas, pokoknya minta sekian, semua sudah ada aturannya.” Reni salah satu penerima sembako mengaku senang ada perusahaan milik Pemkab yang turut membantu mereka. ” Alhamdulillah bisa untuk lebaran besok, semoga gasnya lancar, ” tuturnya. Seusai pembagian sembako simbolis di pendapa Kecamatan Sumber, penyaluran sembako kemudian lanjutkan ke tiap desa melalui Pemerintah Desa. Pasalnya di masa pandemi corona ini semua kegiatan harus mematuhi protokol kesehatan dengan tidak berkerumun, memakai masker dan jaga jarak. (Re-Post rri.co.id) (Mifta)